·
Rumusan
Masalah :
Apakah
cahaya berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan batang ?
·
Hipotesis
:
Pengaruh
cahaya yang memperlambat pertumbuhan batang dan cahaya gelap yang mempercepat
pertumbuhan batang.
·
Variabel
:
1. Variabel
bebas :
a. Tempat
penanaman kacang
b. Berbagai
jenis kacang
2. Variabel
terikat :
a. Kecepatan
Pertumbuhan Batang
3. Variabel
control :
a. Cahaya
Matahari
b. Tinggi
Kecambah
c. Kualitas
Kecambah
d. Kelembapan
tanah
e. Jenis
Tanah
·
Alat
dan Bahan :
1. Kecambah
yang berumur 3 hari yang ditanam pada pot dengan medium tanah subur
2. Mistar
: untuk mengukur batang
3. Air
: digunakan untuk menyiram tanaman setiap hari
4. Kardus
bekas : tempat untuk tanaman yang tidak terkena cahaya
·
Tabel
Pengamatan :
1.
Kacang Hijau
|
|||||||||||||||||||
Hari Ke-
|
Kacang Hijau
|
||||||||||||||||||
Cahaya
|
Tidak Cahaya
|
||||||||||||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
A
|
B
|
C
|
D
|
||||||||||||
1
|
0,5
|
0
|
0,5
|
1
|
1,5
|
2
|
1,5
|
1,5
|
|||||||||||
2
|
0,5
|
0,5
|
1
|
2
|
2
|
3,5
|
4
|
5
|
|||||||||||
3
|
1
|
1
|
2
|
4
|
3,5
|
4
|
5,5
|
7,5
|
|||||||||||
4
|
2
|
2
|
3,5
|
5
|
6
|
5,5
|
7
|
9,5
|
|||||||||||
5
|
3
|
2,5
|
4,5
|
6
|
7
|
7
|
9,5
|
12
|
|||||||||||
6
|
4
|
3,5
|
5
|
7,5
|
8,5
|
8,5
|
10,5
|
15
|
|||||||||||
7
|
5
|
4
|
6
|
9
|
10
|
10
|
13
|
19
|
|||||||||||
8
|
6
|
4,5
|
7,5
|
10
|
13
|
14
|
15,5
|
23,5
|
|||||||||||
9
|
8
|
6
|
9
|
11,5
|
15
|
16
|
17,5
|
26
|
|||||||||||
10
|
9
|
7
|
10,5
|
12
|
16,5
|
18
|
21
|
28
|
|||||||||||
11
|
11
|
8
|
12
|
14
|
17,5
|
21
|
24,5
|
29,5
|
|||||||||||
12
|
12
|
9
|
14
|
15
|
18
|
24
|
27
|
32
|
|||||||||||
13
|
13
|
10
|
15
|
17
|
19
|
26
|
28,5
|
33,5
|
|||||||||||
14
|
15
|
12
|
17
|
19
|
20
|
27
|
30,5
|
34
|
|||||||||||
2. Kacang Merah
|
|||||||||||||||||||
Hari Ke-
|
Kacang Merah
|
||||||||||||||||||
Cahaya
|
Tidak Cahaya
|
||||||||||||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
A
|
B
|
C
|
D
|
||||||||||||
1
|
1,5
|
1
|
0
|
0
|
1,5
|
1
|
1,5
|
1
|
|||||||||||
2
|
2
|
1,5
|
0,5
|
0,5
|
3
|
2
|
3,5
|
3,5
|
|||||||||||
3
|
3,5
|
3
|
1
|
1,5
|
5
|
4,5
|
4,5
|
5
|
|||||||||||
4
|
5,5
|
5
|
1,5
|
2,5
|
7,5
|
8
|
6
|
8,5
|
|||||||||||
5
|
8
|
7
|
3
|
3
|
9,5
|
10,5
|
8
|
10
|
|||||||||||
6
|
9
|
9,5
|
5,5
|
4
|
11
|
13
|
9,5
|
13
|
|||||||||||
7
|
11,5
|
11,5
|
7,5
|
5,5
|
13
|
15
|
12
|
17
|
|||||||||||
8
|
13,5
|
13,5
|
9,5
|
6,5
|
14,5
|
17,5
|
14
|
19
|
|||||||||||
9
|
15
|
15
|
11
|
7,5
|
17
|
20,5
|
17
|
21,5
|
|||||||||||
10
|
17,5
|
17,5
|
13,5
|
8
|
20
|
22,5
|
20,5
|
25,5
|
|||||||||||
11
|
19,5
|
19
|
14
|
9
|
22
|
24
|
23
|
27
|
|||||||||||
12
|
22
|
20
|
15,5
|
10
|
23,5
|
26,5
|
25
|
29
|
|||||||||||
13
|
23
|
21,5
|
16
|
11
|
24
|
27
|
26,5
|
30
|
|||||||||||
14
|
25
|
22
|
17
|
12
|
26
|
28
|
29
|
33
|
|||||||||||
·
Analisis
Data Penelitian
1.
Apakah
data yang kalian kumpulkan cukup untuk menguji hipotesis ?
Jawaban : cukup, data yang dikumpulkan
berdasarkan penelitian yang dilaksanan selama 2 minggu
2.
Perbandingan
Data Pertumbuhan Batang
Perbandingan ini didapat dari rata-rata
pertumbuhan batang kacang, dari diagram batang menunjukkan bahwa pertumbuhan
batang paling cepat terjadi pada tanaman kacang yang tidak terkena cahaya.
3. Kesimpulan
Penelitian :
1.
Berdasarkan
hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa cahaya berpengaruh dalam pertumbuhan
tumbuhan karena tanaman yang berada
dalam daerah gelap lebih cepat pertumbuhan batangnya akan tetapi terjadi
perkembangan yang terganggu seperti warna batang dan daunnya sedangkan pada
daerah terang tanaman mengalami
pertumbuhan batang yang lambat akan tetapi perkembangan batang dan daun lebih
baik. Tanaman yang terkena sinar matahari
berwarna hijau dan baik, sedangkan tanaman yang tidak terkena cahaya matahari
berwarna kuning seperti pucat tetapi pertumbuhan batangya lebih cepat.
4. Pengaruh
Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang :
Intensitas cahaya matahari berpengaruh
terhadap pemanjangan sel tumbuhan. Semakin sedikit mendapatkan cahaya maka
tanaman akan tumbuh memanjang lebih cepat karena cahaya menghambat kerja hormon
tumbuh (auksin). Di tempat gelap tanaman mengalami etiolasi yaitu pertumbuhan
yang cepat.
5. Literatur
yang mendukung penjelasan penelitian
1.
Tumbuhan yang
pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat
karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak
disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin
tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung
mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk
membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit qita harus
mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah
untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang
terang dan gelap diantaranya (Anonim, 2011).
2.
Tanaman yang
diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu
tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.hal
ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari.
sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat
pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan
ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar
kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar
matahari (Anonim, 2011).
3.
Banyak faktor
yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan
faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk
proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon,
walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Menurut leteratur perkecambahan di
pengaruhi oleh hormon auxin , jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap
maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon
auxin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan
di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di
sebabkan pengaruh hormon auxin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya.
Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas (Soerga,
2011).
4.
Istilah auksin
berasal dari bahasa yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan. Auksin ini
pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri
belanda pada tahun 1962, yang menemukan bahwa suatu senyawa yang belum dapat
dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan koleoptil oat kerah cahaya. Fenomena
pembengkokan ini dikenal dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak
ditemukan Went didaerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak melalui
pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan pada sisi
yang tidak terkena cahaya matahari (Salisbury dan Ross, 1995).
5.
Auksin yang
ditemukan Went, kini diketahui sebagai Asam Indole Asetat (IAA) dan beberapa
ahli fisiologi masih menyamakannya dengan auksin. Namun tumbuhan mengandung 3
senyawa lain yang struktrurnya mirip dengan IAA dan menyebabkan banyak respon
yang sama dengan IAA. Ketiga senyawa tersebut dapat dianggap sebagai auksin.
Senyawa-senyawa tersebut adalah asam 4-kloroindol asetat, asam fenilasetat
(PAA) dan asam Indolbutirat (IBA) (Dwidjoseputro, 1992).
6.
Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga
cara, yaitu dengan intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang
gelombang) dan fotoperiodisitas (panjang hari) (Elisa, 2011).
7.
Adanya
penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya. Sedang cahaya sangat dibutuhkan
untuk :Pembentukan zat warna hijau (chlorophyll),
Pertumbuhan tanaman dan kwalitas daripada produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang. Setiap jenis sayuran menghendaki syarat-syarat yang sangat berlawanan, ada suatu jenis yang menghendaki penyinaran panjang, ada pula yang pendek. Yang dimaksud penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedang penyinaran pendek kurang dari 12 jam (Zhamal, 2011).
Pertumbuhan tanaman dan kwalitas daripada produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang. Setiap jenis sayuran menghendaki syarat-syarat yang sangat berlawanan, ada suatu jenis yang menghendaki penyinaran panjang, ada pula yang pendek. Yang dimaksud penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedang penyinaran pendek kurang dari 12 jam (Zhamal, 2011).
7.
Foto Hasil Pengamatan